Home » » Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu biaya dapat dikelompokkan menjadi: 

Biaya produksi , 

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produksi jadi yang siap untuk dijual, misalnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan dan lain-lain. 

Pengertian biaya produksi secara lebih luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi untuk tujuan tertentu (Mulyadi, 1999:8-9). Dalam arti sempit biaya produksi dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Biaya produksi dapat juga didefinisikan sebagai harga pokok yang digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan dipakai sebagai pengurang penghasilan (Supriyono, 1997:16). Dari pengertian biaya produksi tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah pengorbanan sumber ekonomi dalam rangka melakukan usaha-usaha pokok perusahaan yakni untuk mendapatkan laba. Biaya produksi juga merupakan biaya yang dipakai untuk menilai persediaan yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan jumlahnya relatif lebih besar daripada jenis biaya lain yang selalu terjadi berulang-ulang dalam pola yang sama secara rutin. 

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% – 90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif (Anonim, 2007).

Biaya produksi adalah akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu: (Susanto, 2010).
  • jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan
  • jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek.
Menurut obyek pengeluaran secara garis besar, biaya produksi dibagi menjadi tiga yaitu: 
  • Biaya bahan baku, bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Di dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan, dan biaya perolehan lainnya. 
  • Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya (gaji karyawan pabrik, biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan pabrik, upah mandor pabrik dan gaji manajer pabrik) 
  • Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Misalnya (gaji karyawan pabrik, biaya kesejahteraan karyawan pabrik, upah lembur karyawan pabrik, upah mandor pabrik dan gaji manajer pabrik) 

Biaya overhead pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan dengan tiga cara penggolongan: 
  • Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya, dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini (biaya bahan penolong, biaya reparasi, pemeliharaan, dll). 
  • Penggolongan biaya overhead pabrik menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, yang dibagi menjadi tiga golongan yaitu biaya overhead pabrik tetap, variabel dan semi variabel).
  • Penggolongan biaya overhead pabrik menurut hubungannya dengan departemen, yang digolongkan menjadi dua yaitu biaya overhead langsung departemen dan biaya overhead tidak langsung departemen.


Biaya pemasaran 

Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya: biaya iklan, biaya pengangkutan, dan biaya gaji bagian pemasaran. 

Biaya pemasaran adalah semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai (Mulyadi, 1991 : 529).

Adanya biaya-biaya ini akan menambah biaya yang telah dikeluarkan dalam memproduksi produk. Agar biaya pemasaran ini dapat efektif maka para manajer harus berusaha mengendalikan dan memperhitungkan dengan cermat. Pengendalian dan analisis biaya pemasaran merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi dan bersangkut paut dengan pengalokasian beban pemasaran ke berbagai kelompok biaya seperti wilayah, pelanggan, dan produk. Pengaruh penjualan dari setiap produk sangat dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengendalian usaha penjualan. Volume penjualan yang tinggi dan laba perusahaan secara keseluruhan tidak selalu berarti bahwa semuanya beres. Produk yang menguntungkan dan tidak menguntungkan harus diidentifikasi sehingga dapat diputuskan produk yang akan dipertahankan dalam pasaran.

Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya: biaya iklan, biaya pengangkutan, dan biaya gaji bagian pemasaran. 

Secara  garis besar  biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan:
  1. Biaya  untuk  mendapatkan pesanan (order-getting costs), yaitu semua  biaya  yang  dikeluarkan  dalam  usaha untuk memperoleh pesanan.
  2. Biaya  untuk memenuhi pesanan (order-filling costs), yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai  ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari pembeli.
Menurut  fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut:
  1. Fungsi penjualan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan.
  2. Fungsi advertensi. Fungsi ini terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi.
  3. Fungsi pergudangan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual.
  4. Biaya pembungkusan dan pengiriman. Fungsi ini terdiri dari kegiatan pembungkusan produk dan pengiriman produk kpd pembeli.Fungsi  kredit dan penagihan. Fungsi ini terdiri dari kegiatan pemantauan  kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.
  5. Fungsi  akuntansi pemasaran. Fungsi  ini terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan.
Biaya administrasi dan umum 

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran produk.  Contohnya :biaya gaji karyawan bagian akuntansi, bagian keuangan, bagian personalia dan bagian hubungan masyarakat.