Minimalisasi Biaya dan Efisiensi - Salah satu strategi yang dilakukan individu atau organisasi untuk meningkatkan wealth atau kesejahteraan adalah dengan meminimalisasi biaya. Adapun, bentuk strategi minimalisasi biaya ini, yang oleh Oliver Williamson (seorang pakar transactions cost economics dan pemenang hadiah Nobel Ekonomi tahun 2009) disebut sebagai economizing strategy, berfokus pada langkah-langkah dan upaya minimalisasi biaya melalui upaya minimalisasi aktivitas yang menimbulkan biaya tersebut serta upaya maksimalisasi aktivitas yang berpotensi meminimalisasi biaya tersebut (Prasetyo, 2010).
Efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna, bertepat guna.Sedangkan definisi dari efisien adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum.Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima (Wibisono, 2010).
Efisiensi dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa. Sebuah sistem ekonomi dapat disebut efisien bila memenuhi kriteria berikut (Anonima, 2010) :
a. Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur tanpa adanya pengorbanan.
b. Tidak ada keluaran yang dapat diperoleh tanpa adanya peningkatkan jumlah masukan.
c. Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.
Keuntungan akan didapat apabila harga jual melebihi biaya produksi, sedangkan harga jual yang rendah memungkinkan untuk memenangkan persaingan, seandainya harga telah ditentukan sebagai sarana untuk keunggulan bersaing maka kemampuan fungsi operasi dituntut untuk berproduksi dengan biaya yang serendah mungkin atau efisiensi dengan produktivitas tinggi. Karena itu, penentuan lokasi, rancang bangun produk, penggunaan peralatan, kinerja buruh, pengelolaan inventory penggunaan teknologi dan sebagainya mempunyai dampak pada besar kecilnya biaya produksi (Sumayang, 2003).
Menurut Sumayang (2003), bahwa biaya biasanya dapat dikurangi melalui usaha-usaha sebagai berikut:
- Pengalaman para pekerja yang ditingkatkan melalui efek pembelajaran atau “learning effect”, peningkatan keahlian dan keterampilan melalui spesialisasi pekerjaan.
- Perbaikan dalam metode, peralatan, rancang bangun produk, pengelolaan inventory, tata ruang, arus produksi, penerapan “economic of scale” dan perbaikan dalam struktur organisasi.
Keseluruhan usaha perbaikan dan peningkatan ini disebut “organizational learning” dalam rangka peningkatan efisiensi yang tentunya memerlukan biaya investasi yang besar tetapi akan memberikan manfaat penekanan biaya operasi selanjutnya. Bagaimana pun biaya adalah suatu faktor penentu sebagai penunjang kelangsungan hidup perusahaan (Sumayang, 2003).